Sabtu, 05 November 2011

Bisa Picu Kanker Kulit

Waspadai Cream Pemutih Bermerkuri

Kesadaran kaum hawa untuk selektif memilih cream pemutih yang aman pada kulit masih rendah. Masih banyak wanita yang ingin menggunakan produk pemutih pada wajah dengan hasil instan.

Cream pemutih yang mengandung zat berbahaya seperti merkuri dan hidrokinon bisa memicu kanker kulit. Merkuri (Hg) atau air raksa termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat racun.

Sedangkan, hidrokinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit menjadi merah, rasa terbakar, dan bercak-bercak hitam.

Hingga kini, masih banyak wanita yang tergoda dengan produk cream pemutih wajah yang hasilnya bisa dirasakan cepat. "Produk instan seperti itu mengandung zat-zat berbahaya," kata dokter spesialis kulit dan kecantikan Rumah Sakit Permata, Cibubur, dr Dewi Inong Irana, di Jakarta, Jumat (21/10).

Jika produk cream pemutih mengandung zat-zat berbahaya, katanya, bisa memicu kanker kulit dengan pemakaian jangka waktu cukup lama.

Penggunaan satu minggu atau satu bulan ke depan, katanya, efek yang dirasakan bisa berupa jerawat atau bisul pada muka dengan warna kemerah-merahan. Namun, lanjutnya, efek sadisnya dapat memicu kanker kulit yang berujung pada kematian.

“Nah, tiap orang itu beda-beda merasakan efek dari mercury itu, ada yang satu minggu terasa, bahkan ada yang bulanan bahkan tahunan,” jelasnya.

Dr Dewi menjelaskan, proses perusakan kulit itu terjadi karena Mercuri dapat mempertipis sel-sel pelindung kulit. Tipisnya sel pelindung kulit itu ditandai warna kulit muka yang putih seperti mayat.

Alhasil, kulit akan terpapar sinar ultraviolet langsung dari matahari. “Nah, karena tidak ada pelindung, sinar matahari langsung ke kulit sehingga menyebabkan kanker,” jelasnya.

Bila penggunaan kosmetik bermercury itu menyebabkan kanker kulit maka sulit sekali untuk diobati. Namun, jika terjadi bercak merah pada kulit, masih bisa diobati tetapi meninggalkan bekas seperti bopeng pada muka.

Hingga kini, katanya, masih banyak korban kosmetik bermerkuri dari kalangan wanita. Salah satunya cara mengatasinya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) seharusnya lebih ketat mengawasi peredaran produk kosmetik ilegal di pasaran”.

Sekalipun begitu, Dewi juga memberikan kiat-kiat khusus agar masyarakat terhindar dari penggunaan kosmetik berbahaya. Pertama, menggunakan kosmetika yang mereknya sudah terkenal. Kedua, mengecek nomor izin dari BPOM yang tertera pada label dan terakhir, tidak tergoda pada produk kosmetik yang menawarkan hasil instan.

“Tapi, yang terpenting, pandangan masyarakat harus diubah bahwa kulit yang bagus itu bukan dari putihnya warna kulit, tetapi kulit tersebut sehat,” tandasnya. CHA


Air Liur Walet Bisa Putihkan Kulit



Umumnya, wanita Indonesia mendambakan kulit lebih putih dan cerah. Mereka beranggapan kulit lebih putih itu lebih cantik. Setidaknya, itulah paradigma yang dibangun masyarakat.

Hal ini bisa dilihat dari banyaknya produk kosmetik yang menawarkan dan mengklaim bahwa produknya bisa memutihkan kulit baik secara cepat maupun bertahap dari produk harga murah hingga mahal.

Jika Anda bermasalah pada kulit wajah, saat ini ada cream pemutih dari air liur walet. "Memakai cream ini secara rutin akan terlihat hasilnya. Wajah Anda akan semburat merah jambu alami seperti kulit bayi dan tidak menyebabkan ketergantungan," kata Founder Herbal Clinik Green Alvina, Wulan Okky di Jakarta, kemarin.

Anda dapat menghentikan pemakaiannya jika sudah puas dengan hasilnya dan tidak ada ketergantungan. Wajah tetap cerah walau pemakaian sudah dihentikan.

"Krim ini relatif aman digunakan karena tidak mengandung merkury atau hidroquinon ataupun bahan bahan kimia berbahaya lainnya," ujar Okky.

Adapun manfaat air liur walet ini meliputi menghilangkan jerawat atau noda jerawat, mengecilkan pori-pori yang besar, mengencangkan kulit wajah, menghilangkan flek hitam, menghilangkan scar/bopeng, mencerahkan wajah seperti kulit bayi, dan membuat kulit wajah terlihat segar dan putih.

Belakangan ini, kalangan artis Ibukota kini mulai melirik produk berbahan walet.

Para artis seperti Tommy Kurniawan dan istrinya Taniya, presenter Deasy Novianty, Zaneta Georgina, Julia Perez, Gasto Kastano dan Gracia Indri mulai tertarik memakai cream berbahan air liur walet.

Mereka melakukan perawatan, mulai dari body treatment, facial liur walet, herbal face lift, Hairloss therapy di Herbal Clinic Green Alvina Bintaro.

Menurut Wulan Okky, setiap hari ada saja para artis yang datang ke kliniknya. Bahkan, ada yang rutin setiap minggu.

Menurut pengakuan mereka (para artis,- red), lanjut Wulan, tak lepas dari liur waletnya yang digunakan dalam semua perawatan. Awalnya, mereka cuma ingin mencoba, dan juga ada yang penasaran.

Tapi, setelah memakai beberapa minggu mereka datang lagi, dan sampai akhirnya ada yang jadi langganan. Untuk tampil cantik dengan kulit merona alami tanpa make up pakai cream walet tidak perlu diragukan lagi. Selain bebas mercuri dan hidrokinon, cream walet juga aman untuk remaja dan ibu hamil. CHA

Panggul Lemah Dan Prostat Membesar

Orang Dewasa Pun Bisa Ngompol


Mengompol atau inkontinensia urin ternyata tidak hanya diderita anak-anak, tapi bisa juga diderita orang dewasa. Kalau tidak segera ditangani, penderitanya cemas karena berbau pesing.

Sekalipun tidak mengancam jiwa, gangguan ini bisa jadi beban bagi penderitanya. Mengompol atau istilah medisnya inkontinensia urin bisa menurunkan kualitas hidup penderita. Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin di saat yang tidak kita inginkan dan sulit dikendalikan.

“Inkontinensia bisa membuat penderita nyeri, malu, frustasi, depresi, putus asa, kurang percaya diri atau minder, rasa cemas, kurang tidur, dan gangguan kehidupan seksual,” kata Dr. dr. Nur Rasyid, SpU di media edukasi dengan tema ‘Lakukan Tindakan Tepat untuk Mengatasi Inkontinensia’, di Jakarta, Senin (3/10).

Ada beberapa penyebab terjadinya gangguan ini. Misalnya, otot kandung kemih berkontraksi secara involunter atau jaringan panggul terlalu lemah untuk menahan tekanan dalam kandung kemih.

Dr. dr. Nur Rasyid menjelaskan, salah satu cara untuk mengetahui jenis dan penyebab inkontinensia urin pada penderitanya adalah dokter bisa melakukan beberapa pemeriksaan urin.

Langkah awal adalah menanyakan keluhan pasien, pemeriksaan fisik, diari berkemih, pemeriksaan uroflowmetri dan urodinamik. Pemeriksaan urodinamik dapat memberikan informasi tentang jenis dan penyebab inkontinensia.

Selain itu, lanjutnya, urodinamik juga berfungsi untuk memprediksi hasil akhir terapi, memastikan efek intervensi dan untuk mengetahui alasan kegagalan terapi terdahulu bila ada.

Menurut Rasyid, inkontinensia urin dapat terjadi pada pria dan wanita, meskipun prevalensinya dua kali lebih banyak dialami wanita. Jenisnya sendiri ada beberapa macam, di antaranya stres inkontinensia, di mana air seni keluar saat aktivitas fisik seperti batuk, bersin, mengedan, tertawa, dan olahraga.

Ada juga tipe urge. Urin keluar secara tidak terkontrol setelah didahului dorongan yang kuat untuk berkemih pada siang dan malam hari. Bisa juga karena overflow, akibat pembesaran prostat atau kelemahan otot-otot kandung kemih.

Jenis lain adalah inkontinensia campuran, yaitu gabungan antara tipe stres dan urge. ”Jenis inkontinensia yang bermacam-macam ini memerlukan prosedur diagnostik yang akurat karena dibutuhkan diagnosis inkontinensia yang tepat untuk menentukan terapi yang tepat pula,” tandasnya.

Dr Chaidir Mochtar PhD SpU dari Departemen Urologi FKUI-RSCM menjelaskan, pada pria terdapat beberapa penyebab inkontinensia urin. Salah satunya adalah komplikasi dari pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) yang menyebabkan dinding kandung kemih menjadi lebih sensitif.

Pembesaran kelenjar prostat bisa menyebabkan pembesaran otot kandung kemih disertai pembentukan jaringan ikat yang menyebabkan fungsi kontraksi otot kandung kemih tidak stabil.

Gejala yang ditimbulkan gangguan ini berupa sulit buang air kecil. Apabila urine tidak segera dikeluarkan, maka akan menumpuk di kandung kemih dan menjadi sarang perkembangbiakan bakteri yang berakhir pada radang atau infeksi kandung kemih, radang atau infeksi prostat, dan bisa membentuk batu dalam kandung kemih.

Untuk membedakannya, lanjut dia, dapat dilakukan pemeriksaan urodinamik. Pemeriksaan canggih ini, karena prosesnya dikendalikan oleh komputer, dapat memperlihatkan apakah seorang pria tersebut mengalami gangguan berkemih akibat BPH.

Sementara pada wanita, dr Harrina E Rahardjo SpU PhD dari Departemen Urologi FKUI-RSCM mengemukakan, inkontinensia urine dapat terjadi karena otot-otot dasar panggul melemah yang dapat disebabkan proses penuaan (aging), perubahan kadar hormon saat menopause, kegemukan, riwayat persalinan cara normal dengan berat badan lahir bayi yang besar, dan operasi daerah panggul seperti pengangkatan rahim.

Hal-hal tersebut dapat menyebabkan inkontinensia tipe stres. Jenis inkontinensia yang lain dapat disebabkan kontraksi yang berlebihan pada otot kandung kemih (inkontinensia tipe urge/OAB).

”Ini menimbulkan sensasi untuk buang air kecil yang sulit ditahan sehingga sering air kencing sudah keluar sebelum sampai ke kamar mandi dan disertai keluhan lain, seperti sering kencing di siang dan malam hari pada penderitanya,” ujarnya. CHA




Wanita Lebih Rentan Kena Inkontinensia


Inkontinensia urin dapat terjadi pada pria dan wanita. Namun, prevalensi pada wanita dua kali lebih sering dibanding pria. Berdasarkan data dari International Continence Society diperkirakan sekitar 250 juta orang wanita dan 98 juta pria di seluruh dunia menderita inkontinensia.

Pada wanita, inkontinensia urin dapat terjadi akibat kelemahan otot-otot dasar panggul yang dapat disebabkan karena proses penuaan (aging), perubahan kadar hormon saat menopause, kegemukan, riwayat persalinan cara normal dengan berat badan lahir bayi yang besar dan operasi-operasi daerah panggul seperti pengenkatan rahim. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan inkontinensia tipe stres.

Jenis inkontinensia jenis lain dapat disebabkan karena kontraksi yang berlebihan pada otot kandung kemih (inkontinensia tipe urge/OAB). Hal ini menimbulkan sensasi untuk buang air kecil yang sulit ditahan.

"Air kencing sudah keluar sebelum sampai ke kamar mandi, dan disertai keluhan seperti sering kencing di siang dan malam hari,” kata dr. Harrina E. Rahardjo, SpU, PhD. Hal senada juga disampaikan Dr. Arry Rodjani, SpU. Ia mengatakan, inkotinensia sebenarnya bisa diatasi. Namun, kebanyakan orang menganggap sepele hal ini.

Umumnya, kata dia, yang tidak mencari bantuan medis adalah masyarakat yang tinggal di daerah rural (pedesaan) dengan tingkat sosial ekonomi, pendapatan dan pendidikan rendah, sehingga mengompol pada orangtua hanya dianggap biasa. Tapi, bagi orang dengan sosial ekonomi tinggi, mengompol itu sangat menggangu karena menimbulkan bau dan pesing.

Pada banyak kasus, kemampuan mengendalikan kandung kemih bahkan bisa ditingkatkan dengan mengobati penyebabnya atau mengubah kebiasaan sehari-hari. Umumnya, dokter akan menganjurkan latihan khusus.

Dr. Arry Rodjani, SpU menjelaskan, bila sudah melakukan terapi tapi masih mengompol, ada beberapa macam penanganan pada inkontinensia yang dapat dilakukan.

Terapinya dapat berupa obat-obatan (medikamentosa) atau terapi pembedahan (operasi). Tindakan operasi untuk Inkontinensia urin biasanya hanya dilakukan jika pengobatan yang lebih konservatif tidak membantu.

Prosedur operasi untuk stres inkontinensia umumnya berupa sling atau suspensi. Kedua prosedur ini pada prinsipnya adalah menyangga kantong kemih agar tidak turun akibat lemahnya otot-otot dasar panggul.

Tindakan ini sudah umum dilakukan dengan hasil yang baik. Ada juga tindakan pembedahan yang memang harus dilakukan untuk memperbaiki kelainan yang ada seperti pada kasus-kasus kebocoran kantong kemih ke dinding vagina akibat komplikasi dari trauma persalinan, trauma panggul, komplikasi akibat radiasi pada tumor kandungan atau faktor penyebab lainnya.

“Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, inkontinensia dapat terjadi juga pada anak, gangguan inkontinensia pada anak disebabkan oleh faktor genetik. Apabila orangtua memiliki riwayat mengompol, maka 77 persen kemungkinan anak mengalami hal yang sama,” kata Dr. Arry Rodjani, SpU. CHA


Side Bar

Alena : Pernah Kebelet Saat Hamil



Masalah buang air kecil di saat yang tidak diinginkan bahkan hingga mengompol bisa menyiksa siapa saja. Tak terkecuali, penyanyi pop berwajah oriental ini, Alena.

Artis ini mengaku, pernah mengalami kebelet pipis yang tidak tertahankan saat hamil enam bulan karena dipicu banyak minum air putih dan tendangan si jabang bayi di dalam perut.

“Ya, pasti sangat mengganggu. Aku baru sekali mengalaminya dan gejalanya disebabkan terlalu banyak minum plus ditendang-tendang sama dedek bayi. Kalau sampai inkontinensia jangan deh. Heh-heh-heh...,” canda Alena saat dihubungi, kemarin.

Sekalipun tidak memiliki riwayat inkontinensia urin di keluarganya, ia dan keluarga selalu menjalani pola hidup sehat. Misalnya, serapan pagi mengkonsumsi buah segar, tidur cukup 7-8 jam sehari, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan menjauhi makanan yang mengandung bahan kimia.

“Menjaga kesehatan itu nomor satu. Di rumah, selalu tersedia nasi merah, buah-buahan, sayur-mayur, dan jarang banget makan daging merah. Umumnya, mengkonsumsi ikan, tahu, dan tempe,” ucapnya.

Bagi masyarakat awam, kata inkontinensia urin mungkin banyak yang belum tahu. Karena itu, perempuan yang bernama lengkap Caroline Gunawan ini menyarankan, perlu adanya pengetahuan masyarakat mengenai inkontinensia urin. Pasalnya, kondisi kebelet pipis di saat yang tidak kita inginkan ini biasanya sering dianggap sepele.

“Perlu adanya sosialisasi mengenai penyakit ini. Aku saja enggak pernah denger istilah ini. Tapi, sering denger definisi penyakitnya,” tutup perempuan yang pernah mendapat nominasi MNC Lifestyle Awards karena kegiatan sosialnya. CHA

Rabu, 03 Agustus 2011

Takut Hitam Kena Matahari Wanita Rentan Osteoporosis

Wanita sekarang banyak yang kekurangan vitamin D karena mereka takut kulitnya menjadi hitam bila terkena sinar matahari di pagi hari. Padahal, vitamin D adalah mitra kalsium untuk membantu kekuatan tulang.

Sinar matahari khusus di pagi hari merupakan sumber vitamin D yang melimpah dan dapat kita nikmati sepanjang tahun. Tidak perlu takut terpapar sinar matahari pukul 7-9 pagi. Sayang sekali jika sumber alam yang gratis ini tidak dimanfaatkan untuk kesehatan.

dr Fiastuti Witjaksono dari FKUI, mengemukakan, perempuan muda dan aktif penting melakukan “investasi” kesehatan tulang dan sendi melalui gaya hidup sehat dan mengkonsumsi asupan nutrisi yang tepat.

Faktanya, wanita lebih rentan mengalami osteoporosis atau keropos tulang. Seorang wanita selama hidupnya akan kehilangan 40-50 persen massa tulang. Sedangkan laki-laki akan kehilangan masa tulangnya pada usia yang lebih tua dan jumlahnya hanya 20-30 persen.

Di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya, penyebab utama osteoporosis adalah kurang vitamin D dan rendahnya asupan kalsium. Data Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) menyebutkan, sebesar 41,8 persen pria dan 90 persen wanita di Indonesia menunjukkan gejala osteoporosis. Sementara, 28,8 persen pria dan 32,2 persen wanita telah menderita osteoporisis.

Sinar matahari diketahui sumber vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang. Sayang, banyak wanita menjauhi paparannya. Berdasarkan penelitian, vitamin D pada wanita Asia tergolong rendah.

“Wanita Asia yang tinggal di iklim tropis, biasanya takut matahari. Selain takut hitam, pria Asia ternyata juga senang wanita berkulit putih. Makanya, vitamin D pada wanita Asia tergolong rendah. Sangat disayangkan karena kurang terpapar matahari, kalsium yang tidak aktif di kulit akan menjadi aktif,” kata dokter yang praktik di RS Siloam Hospitals Semanggi ini.

Osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang yang biasanya melibatkan tulang punggung, panggul, dan pergelangan tangan. Hal ini juga dapat berpengaruh pada penurunan kualitas hidup para pengidap osteoporosis, menimbulkan rasa sakit dan kehilangan pekerjaan.

Mengkonsumsi nutrisi yang tepat seperti jumlah kalori cukup komposisi seimbang dan mengkonsumsi nutrien spesifik seperti kalsium dan vitamin D dari bahan makanan sumber seperti susu dan ikan, dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah Osteoporosis.

“Nutrisi yang tepat, kalsium dan vitamin D harus dicukupi sejak usia muda sampai usia tua. Karena kepadatan tulang mencapai puncaknya pada usia 30 tahun ke atas. Selain itu, gaya hidup tidak sehat seperti merokok, malas berolahraga juga harus dihindari,” sarannya.

Dr Fiastuti menekankan, sinar matahari yang baik untuk tulang adalah sebelum pukul 09.00 WIB dan setelah pukul 15.00 WIB. Sedangkan gaya hidup yang turut meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita adalah diet ketat.

“Hati-hati terutama untuk wanita yang terobsesi kurus. Di Amerika saja, sekarang untuk menjadi seorang model, Indeks Massa Tubuh mereka tidak boleh kurang dari 17. Karena diketahui efek buruknya tidak hanya untuk kesehatan secara keseluruhan, tapi juga risiko terhadap osteoporosis,” katanya.

Gara-gara takut gemuk, wanita ogah minum susu yang dianggap hanya untuk konsumsi anak kecil. Padahal, susu mengandung banyak laktosa yang mendorong penyerapan kalsium lebih baik dibandingkan kalsium dari makanan lain seperti ikan teri.

Angka kecukupan kalsium untuk usia produktif 19-50 tahun adalah 1.000 mg per hari. Takarannya sepadan dengan dua gelas susu mengandung kalsium. Berdasarkan penelitian, konsumsi susu malam hari lebih bagus karena kalsium dalam susu dapat membantu agar osteoplas atau sel-sel yang menghancurkan tulang tidak bekerja, mungkin karena kita tidak bergerak. CHA

Asupan Kalsium Kurang, Kepadatan Tulang Menurun

Osteoporosis atau tulang keropos adalah kondisi menurunnya kepadatan tulang. Faktor penyebabnya adalah kekurangan asupan kalsium dalam jangka waktu lama dan menjalani gaya hidup yang tidak sehat.

Osteoporosis sebenarnya dapat dicegah sejak dini. Mengkonsumsi asupan gizi seimbang, terutama asupan zat gizi yang berkaitan dengan pembentukan tulang seperti kalsium dan vitamin D. Selain itu, aktivitas fisik yang teratur sangat penting guna pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat.

Adapun faktor risiko dari segi nutrisi biasanya mengalami kekurangan protein, asupan kalsium rendah, asupan vitamin D rendah, konsumsi alkohol, kafein yang berlebihan, dan berat badan kurang.

Dari segi gaya hidup, kurang olahraga dan aktivitas fisik, kurang paparan sinar matahari, merokok, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
“Nah, inilah di antaranya beberapa faktor risiko yang memudahkan timbulnya osteoporosis," kata dr Fiastuti Witjaksono MS SpGK pada talkshow “Kesehatan Tulang dan Sendi untuk Perempuan Aktif Indonesia” di Jakarta, Rabu (27/7).

Selain mengalami proses penuaan dan faktor keturunan, masyarakat tidak punya pengetahuan yang memadai tentang osteoporosis dan cara pencegahannya sejak dini. "Faktor inilah membuat jumlah penderita osteoporosis cenderung meningkat,” katanya.

Kalsium tidak diproduksi oleh tubuh. Karena itu, Anda seharusnya mengkonsumsi makanan kaya kalsium. yaitu, ikan, minyak ikan, salmon, mackerel, susu, keju, telur, margarin, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan.

Kebutuhan kalsium dalam tubuh tergantung usia dan berbeda antara berbagai negara. Dibanding kalsium, tambah dr Fiastuti, vitamin D yang diperoleh dari paparan sinar matahari sebenarnya lebih penting dari kalsium. CHA


Usia Menopause Rentan Keropos Tulang

Seseorang akan mencapai massa tulang puncak usia 24-30 tahun. Kepadatan massa tulang akan menurun seiring bertambahnya usia melebihi kecepatan siklus regenerasi tulang.

Proses pengeroposan tulang meningkat tajam setelah usia 50 tahun untuk perempuan dan 60 tahun untuk laki-laki. Fakta osteoporosis di Indonesia, dua dari lima masyarakat di Indonesia berisiko terkena keropos tulang. Perempuan Indonesia berusia 25-65 tahun, berisiko lebih tinggi terkena osteoporosis dibandingkan negara-negara Asia lainnya.

Masa tulang dibentuk waktu dalam kandungan, balita, dan masa kanak-kanak, serta remaja. Pada awal 20 tahun, kepadatan tulang mencapai pada puncaknya.

Setelah usia 35 tahun sampai kira-kira 50 tahun, terutama pada perempuan massa tulang tersebut digerogoti (hamil, menyusui). Setelah usia 35 tahun, estrogen mulai mengurang yang menyebabkan ia kehilangan jaringan tulang sebanyak 2-3 persen per tahun sampai menopause (usia 49-51 tahun). Gejala ini masih berlangsung terus (1-2 persen) sampai 5-10 tahun pasca menopause.

Jika menderita osteoporosis, tulang menjadi demikian rapuh sehingga dapat patah karena penyebab sepele. Asupan kalsium yang baik itu sejak kecil meskipun usia masih di bawah 30 tahun asupan kalsiun masih bagus.

"Tujuan kita adalah tulang kita tetap padat karena nanti lebih dari 30 tahun kalsium yang dihancurkan akan lebih banyak,” kata dr Friastuti.

Ia menambahkan, kebutuhan kalsium pada tubuh sekitar 1200 mg per hari. Namun, kalau minum susu yang mengandung tinggi lemak dapat menghambat penyerapan kalsium karena susu dengan lemak yang tinggi akan membentuk proses penyabunan akibatnya tidak akan bisa diserap dengan baik.

“Kalsium dalam susu merupakan salah satu nutrisi terbaik untuk menjaga kesehatan tulang karena kalsiumnya lebih mudah diserap tubuh. Untuk hasil maksimal sebaiknya susu dikonsumsi pada malam hari,” ucapnya.

Selain itu, dr Friastuti menyarankan, untuk mencegah Osteoporosis sebaiknya rutin melakukan senam ringan dan latihan melawan gravitasi bumi seperti, lompat tali dan lari.

Namun, dr Friastuti mengingatkan, jika aktivitas itu dilakukan berlebihan waktu usia muda, dapat menyebabkan osteopeni atau osteoporosis.
“Sebab, latihan berjam-jam pada usia remaja, hormon estrogennya berkurang atau terhenti yang ditandai haid jarang yang berakibat absorbsi kalsium untuk tulang berkurang,” jelasnya. CHA

Faktor-faktor yang menyebabkan Osteoporosis:


1.Faktor Usia Wanita yang sudah menopause, produksi hormon estrogen akan berkurang sehingga bisa menurunkan pembentukan tulang.
2.Mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung kortikosteroid dalam jangka lama. Misalnya, obat asma, lupus.
3.Gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok dan minum minuman beralkohol.
4.Kurang asupan kalsium.
5.Kurang latihan fisik dan aktifitas.
6.Haid yang tidak teratur atau lama tidak haid.
7.Kurang paparan sinar matahari, cukup selama 30 menit.


Titiek Puspa : Pilih Makanan Kaya Kalsium

Sekalipun usianya sudah menginjak 74 tahun, penyanyi dan pencipta lagu Titiek Puspa selalu memperhatikan kesehatan tulangnya. Ia lebih memilih mengkonsumsi makanan kaya kalsium, vitamin D, sayur-mayur, dan buah-buahan, agar kesehatannya tetap fit.

Selain itu, nenek dari 15 cucu ini tetap melakukan meditasi guna menjaga tubuh tetap rileks dan fresh. “Tetap menjaga pola makan yang sehat, saya juga rajin melakukan meditasi agar fresh dan rileks,” ujarnya di Jakarta.

Wanita kelahiran Tanjung, Kalimantan Selatan ini menyarankan, agar kebutuhan kalsium terpenuhi sebaiknya menghindari pola makan yang mengandung risiko osteoporosis dan istirahat cukup.

Ia menambahkan, tubuh mengambil kalsium dari makanan yang dimakan atau dari tulang. Apabila makanan yang dikonsumsi tidak dapat memenuhi kebutuhan, tubuh akan mengambilnya dari tulang. Jika hal ini berlangsung lama, tulang mengalami pengeroposan.

“Hindari pola makan yang tidak sehat. Kalau sudah mengidap osteoporosis, ngapa-ngapain nggak enak. Gerak sedikit, tulang terasa nyeri dan sakit. Gerak pun susah dan sakit,” terangnya. CHA

Senin, 18 Juli 2011

Lalai Periksa Ke Dokter, Batu Ginjal Bisa Kambuh Lagi

Bagi yang pernah terkena penyakit batu ginjal atau saluran kemih disarankan rajin mengontrol kondisi kesehatannya ke dokter. Penyakit batu ginjal bisa kambuh lagi jika penderita tidak rajin memeriksakan diri ke dokter.

“Jika tidak rajin check-up, batu di saluran kemih kadang-kadang bisa timbul kembali meskipun sudah dilakukan tindakan pengangkatan," kata spesialis urologi UI, dr Ponco Birowo, dalam acara konferensi pers ‘Penatalaksanaan Batu Ginjal Tanduk Rusa dengan Luka Operasi Minimal di Jakarta, baru-baru ini.

Dalam satu tahun, sekitar 10 persen pasien batu ginjal bisa mengalami kekambuhan di saluran kemih. Menurut dr Ponco, ada beberapa faktor yang bisa memicu kekambuhan. Umumnya, kekambuhannya berasal dari salah satu faktor risiko dari pembentukan batu tersebut. Misalnya, dari pekerjaan.

"Kalau ia sering terpapar panas seperti juru masak atau di bagian mesin dan jarang minum, maka ada kemungkinan penyakitnya kambuh," ujar dr Ponco.

Selain kurang minum, katanya, penyakit batu ginjal juga dipengaruhi jenis kelamin. Lelaki lebih berisiko kena batu ginjal dibanding perempuan. Jika Anda terkena batu ginjal, katanya, minum air mineral secukupnya sehingga bisa menghasilkan urin sebanyak dua liter perhari.

"Perhatikan juga kualitas airnya. Kalau air tanah yang diminum mengandung kadar kalsium tinggi, Anda sebaiknya meminum air mineral," saran dr Ponco.

Faktor penyebab pembentukan batu itu bervariasi. Kepala Departemen Urologi RSCM Dr dr Nur Rasyid menambahkan, ada yang memang disebabkan asupan kalsium yang tinggi, tapi ada juga yang dipengaruhi penyerapannya.

"Kalau asupannya sudah ditahan, tapi penyerapannya tetap tinggi, maka periksalah ke dokter spesialis. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan mulai dari sebulan sekali, lalu tiga bulan sekali, enam bulan sekali dan dilanjutkan rutin periksa setahun sekali," ujar Dr Nur Rasyid.

Pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui, apakah ada batu di saluran kemih yang muncul lagi atau tidak. "Kalau tidak, lakukan pemeriksaan UltraSonoGrafi (USG) dan tes darah di laboratorium," katanya. CHA

Pria Lebih Rentan Kena Batu Ginjal

ADA beberapa faktor yang menyebabkan batu ginjal dengan mudah terbentuk di saluran kemih. Faktor tersebut adalah usia, ras, pekerjaan, letak geografis, body mass index, dan musim.

“Bekerja di suhu yang panas atau berada di tempat yang panas, membuat kita rentan terkena batu ginjal,” kata dr Ponco Birowo SpU dari Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Menurut dr Ponco, jumlah penderita batu ginjal di masyarakat diperkirakan sekitar 10-15 persen. Di negara-negara bersuhu panas seperti Arab dan negara-negara beriklim tropis, jumlah penderitanya bisa mencapai 20 persen.

Mengapa? Pada musim panas, manusia memproduksi keringat dalam jumlah lebih banyak. Di musim panas, manusia dilimpahi sinar matahari lebih banyak. Sinar matahari mengandung vitamin D yang membantu meningkatkan penyerapan kalsium sehingga bisa memicu terjadinya batu.

“Di daerah khatulistiwa, angka kejadiannya lebih tinggi. Masyarakatnya lebih banyak berkeringat dan penyerapan kalsium tinggi,” tambahnya.

Gejala yang muncul dari pembentukan batu di saluran kemih ini tak sama. Boleh jadi terasa berat, namun bisa juga tak menimbulkan gejala sama sekali.

Dijelaskan, gejalanya seperti nyeri pinggang, mual, muntah, keringat dingin, dan timbul rasa sakit di lipatan paha. Bila batu ginjal yang terbentuk kecil-kecil, gejalanya akan terasa. Sebab, terjadi penyumbatan.

“Tapi, kalau batu cetak (batu pada ginjal yang memiliki lebih dari satu cabang) tidak ada rasanya, paling hanya pegal-pegal dan sering tidak dianggap. Dan, orang kita lebih tahan terhadap sakit,” kata Ponco.

Jika muncul gejala tersebut, biasanya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan dapat berupa tes darah laboratorium, USG, rontgen, hingga Computerized Axial Tomography (CT) scan. Bila gejala tak terasa, batu baru bisa ditemukan saat melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh.

dr Ponco mengatakan, kaum lelaki lebih banyak terkena penyakit ini. “Umumnya, laki-laki lebih berisiko 2-3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan perempuan,” katanya.

dr Ponco menyebutkan, sejumlah faktor yang mendukung. Pertama, anatomi saluran kencing laki-laki yang memang mudah terkena penyakit.

Umumnya, saluran kemih laki-laki lebih panjang. Kemudian, komposisi urine laki-laki mengandung kalsium oksalat lebih tinggi dan rendah sitrat.

Penimbunan kalsium dan oksalat bisa membentuk batu. Sementara, sitrat bisa mencegah batu. Hormon dari laki-laki juga berbeda dari perempuan. “Itu berpengaruh,” tuturnya. CHA

Tanpa Operasi Bisa Keluarkan Batu

TAK semua penyakit batu ginjal bisa disembuhkan lewat operasi. Kepala Departemen Urologi FKUI Dr dr Nur Rasyid, SpU mengatakan, ada teknik lain bagaimana bisa menyembuhkan atau mengeluarkan batu ginjal pada saluran kemih tanpa harus operasi.

Pertama, melakukan teknik konservatif, yakni mengkomsumsi banyak air putih sehingga batu bisa keluar sendirinya. Lamanya teknik ini biasanya hingga enam minggu.

"Jika terjadi infeksi di saluran kemih, nyerinya tidak tertahankan. Fungsi ginjal menurun dan urin berdarah, maka teknik konservatif ini harus dihentikan," ujar Dr dr Nur Rasyid.

Kedua, teknik Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), yakni teknik menggunakan gelombang kejut yang difokuskan pada satu titik dari batu untuk memecahkan batu menjadi pecahan yang lebih kecil dan halus (sekitar 1-2 mm) dan akan keluar bersama dengan air urin.

Namun, teknik ini harus memiliki fungsi ginjal yang bagus. Kalau tidak, pecahan batu tersebut tidak akan mau keluar dari tubuh.

Dokter perlu memperhatikan komposisi batu yang terbentuk. Jika batunya tergolong keras maka biasanya membutuhkan lebih dari sekali ESWL.

"Kalau berkali-kali ditembak (ESWL) untuk satu batu dalam jangka waktu dekat bisa menurunkan fungsi ginjal dan biaya pengobatannya tinggi, biasanya hanya boleh sekitar 2-3 kali," ungkapnya.

Ketiga, teknik Ureteroscopy (URS) dengan cara memasukkan alat melalui saluran kencing yang dilengkapi lensa, lalu memasukkan alat kecil untuk memecah batu dan mengeluarkannya menggunakan alat forcep khusus. Teknik ini lebih mudah dilakukan untuk perempuan.

Keempat, teknik Percutaneous Nephrolithotomy (PNCL). Teknik ini untuk mengangkat batu ginjal yang berukuran besar (lebih dari 20 mm) atau batu berbentuk tanduk rusa (staghorn stone) dengan luka operasi kecil (1-2 cm). Sekitar 84 persen pasien mendapatkan angka bersih batu 100 persen melalui satu kali tindakan.

Batu besar ini akan dihancurkan pakai alat semacam logam panjang yang disertai energi ultrasonik atau elektrohidrolik menjadi serpihan batu, dan termasuk teknik dengan minimal invasif (luka minimal).

"Pasien yang melakukan PCNL tidak perlu dilakukan bius umum, cukup bius separuh badan saja dan waktu pembedahan sekitar 2-3 jam, tergantung dari ukuran batu," ujar Dr Nur Rasyid.

Kelima, teknik operasi terbuka. Operasi ini biasanya dilakukan untuk mengeluarkan batu seperti batu ginjal yang berukuran besar.

Namun, teknik ini memiliki risiko lebih besar terjadinya pendarahan, kerusakan ginjal serta membutuhkan masa pemulihan yang lebih lama dibanding teknik lainnya. CHA


Gejala umum penyakit batu ginjal:

Sakit atau terasa pegal pada pinggang belakang bagian atas atau tepatnya di bawah iga terakhir. Pada taraf tertentu, sakit yang ditimbulkan berupa nyeri menusuk-nusuk, menjalar ke arah samping mengikuti alur saluran kemih.

Si penderita kadang-kadang mengalami anyang-anyangan. Buang air kecil tidak lancar. Hasrat ada, namun berkali-kali ke belakang yang dikeluarkan hanya sedikit.

Air seni sering berwarna kemerahan. Ini pertanda dinding saluran kemih tergores atau terluka oleh serpihan batu. Terkadang terasa nyeri saat buang air. Saat bersamaan, di air seni terdapat serpihan pasir atau batu kecil.

Gejala lain pada batu ginjal:


1. Gangguan pengecapan
2. Tidak punya nafsu makan
3. Mual-mual dan muntah
4. Berat badan turun dan lesu
5. Gatal-gatal
6. Gangguan tidur
7. Hipertensi dan vena di leher melebar
8. Cairan di selaput jantung dan paru-paru
9. Otot-otot mengecil
10. Gerakan-gerakan tak terkendali, kram
11. Kulit kasar
12. Sesak napas dan confusion

Jumat, 15 Juli 2011

Sering Sulit Buang Air Kecil Tanda Terkena Kanker Prostat

Pria berusia di atas 50 tahun sebaiknya jangan menganggap remeh gangguan pada saluran kemih. Begitu pula mereka yang sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil. Bisa jadi, Anda mengidap penyakit kanker prostat.

Kanker prostat sering kali ditandai gejala ringan yang terkadang dianggap sepele. Spesialis Bedah Urologi, Prof dr Rainy Umbas, PhD, SpU mengatakan, kanker prostat pada tahapan awal tidak menunjukkan gejala khas.

Karena itu, katanya, pria usia lanjut yang rawan terkena risiko kanker prostat dianjurkan melakukan pemeriksaan colok dubur atau Digital Rectal Examination (DRE).

“Pemeriksaan adalah salah satu cara mendeteksi benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan. Deteksi dini perlu dilakukan untuk mengetahui keberadaan penyakit ini,” ujar dr Umbas di sela media edukasi "Kenali dan Waspadai Kanker Prostat!" di Jakarta, Sabtu (9/7).

Anjuran ini, katanya, sangat disarankan bagi pria usia di atas 50 tahun. Atau, bisa juga dilakukan sejak usia 40 tahun, terutama bagi pria yang memiliki riwayat kanker prostat dalam keluarga.

Ada beberapa gejala kanker prostat. Di antaranya, kesulitan buang air kecil atau menahannya, aliran air seni lemah atau terganggu, terbangun malam hari untuk buang air kecil, perasaan nyeri atau terbakar saat buang air kecil.

Adanya darah pada air seni atau air mani, sulit ereksi serta nyeri saat ejakulasi merupakan gejala lain gangguan prostat. Bila sudah mengalaminya, Anda dianjurkan segera memeriksakan diri ke dokter.

Apabila telanjur terkena kanker prostat, pengobatan disesuaikan dengan stadium yang diderita. Umumnya, operasi dilakukan bagi penderita dengan usia harapan hidup lebih dari 10 tahun.

Sementara penderita dengan usia harapan hidup 5- 10 tahun akan diberikan radioterapi. Pasien dengan harapan hidup kurang dari 5 tahun, atau bila terdapat kontraindikasi operasi maupun radioterapi, maka akan diberikan kemoterapi.

Kanker prostat terjadi di dalam kelenjar prostat. Kelenjar dalam sistem reproduksi pria ini terletak di bawah kandung kemih yang mengelilingi sebagian dari uretra, mengosongkan kandung kemih, dan menghasilkan cairan yang membentuk sebagian dari air mani.

Nah, setelah berusia di atas 50 tahun, hampir semua pria mengalami Prostatic Intraepithelial Neoplasia (PIN). Orang yang mengidap PIN mengalami perubahan tampilan sel kelenjar prostat.

“Kanker prostat seperti sebesar buah dukuh yang letaknya ada di bawah kandung kemih. Keadaan ini membuat sel-sel di organ tertentu tumbuh membesar secara berlebihan dan mempunyai kemampuan dalam penyebaran dan bisa mengakibatkan pada kematian,” ujar dr Rainy Umbas.


Orang yang mengalami PIN, menurut dia, akan mengalami perubahan tampilan sel-sel kelenjar prostat pada mikroskop. Perubahan ini dapat berupa tingkat rendah (hampir normal) atau abnormal.

Apabila memiliki biopsi prostat yang menunjukkan PIN bermutu tinggi, ada kemungkinan lebih besar terdapat sel-sel kanker di dalam prostat.

“Perlu diperhatikan secara seksama untuk melakukan biopsi lainnya. Pasalnya, sebanyak 5 persen penderita kanker prostat karena adanya faktor keturunan,” katanya.

“Tindakan kemoterapi pada pengobatan kanker prostat biasanya dilakukan apabila kanker tersebut telah resisten terhadap terapi pengobatan lainnya, seperti terapi hormon,” kata Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, pakar onkologi medik senior dari Universitas Indonesia. CHA

Jumlah Penderita Naik Tiga Kali Lipat

Kebiasan bangun di malam hari untuk buang air kecil dalam sehari bisa buang air kecil hingga delapan kali, perlu diwaspadai oleh pria usia lanjut. Bisa jadi itu tanda-tanda Anda terkenapenyakit kanker prostat.

Kanker prostat saat ini menjadi salah satu penyakit ganas dan mematikan bagi kaum pria di atas usia 74 tahun.

Berdasarkan data Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Kanker Dharmais (RSKD) pada Divisi Urologi, jumlah penderita kanker prostat meningkat hampir tiga kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

“Untuk satu tahun terakhir ini saja, data RSCM dan RSKD berjumlah sekitar 80 persen pasien mengalami kanker prostat,” kata dr Rainy Umbas yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Urolog-Onkolog Indonesia (ISUO).

dr Rainy Umbas mengatakan, faktor peningkatan kadar hormon testosteron, diet tinggi lemak, kurang paparan sinar matahari, ras, dan toksin juga merupakan faktor risiko kanker prostat meskipun kaitannya belum jelas.

Di tempat yang sama, pakar onkologi medik senior dari Universitas Indonesia dr Aru Wisaksono Sudoyo, menambahkan, kanker prostat meningkat lebih banyak di negara berkembang. Kanker prostat akan muncul pada usia 50 tahun ke atas.

“Memang kalau penyebab utama belum diketahui, karena pada stadium dini belum menunjukkan gejala yang pasti. Kanker jenis ini butuh waktu untuk berkembang selama 10-15 tahun, dimulai dari sel normal yang akan mutasi ke tahap 1-2-3 hingga menjadi sel-sel ganas,” ujar Dr. dr. Aru pakar Onkologi Medik Senior dari Universitas Indonesia. CHA

Pria 50 Tahun Perlu Tes DRE


Untuk menghindari terkena kanker prostat, spesialis bedah urologi, Prof dr Rainy Umbas PhD SpU mengatakan, bahwa pria sebaiknya dianjurkan untuk mengenali dan mewaspadai penyakit ini sejak dini.

Tujuannya adalah agar mereka dapat mencegah dan mengobati secara tepat. Kanker yang tidak menular tapi sangat berbahaya ini, faktor penyebabnya memang belum diketahui.

Namun, tak ada salahnya jika pria berusia muda perlu menjaga tubuh supaya tidak terkena penyakit ini. Kanker prostat pada usia dini tidak menunjukkan gejala.

Setelah berkembang, kanker prostat melakukan pembesaran jinak dan bisa menyebabkan air kemih berwarna merah atau menyebabkan penahanan air kemih mendadak.

Kanker ini juga ditemukan pada pria yang pancaran air kemihnya melemah. Faktor utama penyebab kanker di antaranya faktor usia dan riwayat keluarga, peningkatan kadar hormon testosteron, diet tinggi lemak, kurangnya sinar matahari, paparan logam berat dan toksin.

Kanker prostat biasanya ditemukan pada pria kulit hitam yang berusia di atas 60 tahun. Pria yang bekerja sebagai petani, pelukis, dan pemaparan kadmium atau orang yang bekerja di perminyakan dan logam-logam berat lebih berisiko terkena kanker ini.

Kanker prostat juga diklasifikasikan berdasarkan stadiumnya. Kanker prostat stadium awal atau stadium I dan II, biasanya merupakan stadium yang penyebarannya belum luas, kankernya masih berada di sebatas kelenjar prostat.

Sementara, pada stadium III dan IV, kanker ini telah menyebar keluar dari kelenjar prostat dan menyebar ke jaringan lainnya, seperti kelenjar getah bening atau organ lainnya.

Penderita penyakit kanker prostat juga bisa melakukan beberapa pengobatan, tergantung pada tingkat stadiumnya. Dalam seminar kesehatan yang diadakan Indonesian Society of Urologic Oncology (ISUO) ini, disebutkan cara mendeteksi kanker prostat. Pertama, melakukan pengamatan saja dengan meraba, bisa dilakukan sendiri oleh penderita.

Kedua, radiasi, operasi pengangkatan prostat, terapi hormonal, kemoterapi, dan perawatan paliatif bila sudah lanjut usia.

“Pria usia lanjut perlu melakukan pemeriksaan colok dubur atau Digital Rectal Examination (DRE) untuk mendeteksi adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan. Anjuran ini diutamakan bagi para pria yang usianya 40-50 tahun,” sebut Prof Umbas. CHA

Gejala kanker prostat:

1. Kesulitan buang air kecil

Ini bisa saja dalam bentuk Anda seperti ingin buang air kecil, tapi tidak ada yang dikeluarkan, terhenti di tengah-tengah, atau sering ke kamar kecil. Gejala lainnya adalah kesulitan untuk berhenti, sering dalam bentuk buang air kecil berkali-kali atau perasaan masih ingin buang air kecil meskipun sebenarnya sudah selesai.

2. Sakit saat buang air kecil

Sakit saat buang air kecil dapat juga menjadi gejala infeksi prostat yang dikenal sebagai prostatitis dan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH), yang merupakan pembesaran di kelenjar prostat, tetapi bukan kanker.

3. Darah di urin

Gejala ini jarang terjadi, tetapi merupakan alasan untuk langsung pergi ke dokter. Hal ini tidak selalu darah dalam jumlah yang banyak, mungkin Anda akan melihat sedikit bercak merah. Beberapa bentuk infeksi saluran urin dapat menyebabkan darah di dalam urin. Akan tetapi, dokter harus melakukan tes untuk membedakannya.
Kesulitan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Hal ini merupakan salah satu gejala yang sangat sulit untuk dibicarakan. Namun, ereksi tidak terjadi saat Anda menginginkannya atau tertahan sebagian, mungkin inilah saatnya Anda memeriksakan diri (pasangan Anda perlu menghindari hal ini secara halus).

4. Darah di dalam semen

Tanda ini seperti halnya darah di dalam urin tidak terlihat begitu jelas. Jumlah darahnya tidak terlalu banyak, akan tetapi cukup untuk membuat cairan semen berwarna pink dan hanya berupa bercak, menurut penuturan pria yang terkena kanker prostat. Para wanita juga dapat membantu dengan memperhatikan warna tambahan yang terdapat pada semen setelah melakukan hubungan seks.

5. Konstipasi kronis dan gangguan usus lainnya

Kelenjar prostat terletak di bawah pembuluh darah dan di depan rectum, apabila terdapat tumor di sini dapat memengaruhi fungsi pencernaan.

Jadi, hal ini seperti mana yang lebih dulu ayam atau telur; konstipasi kronis dapat menyebabkan pembesaran prostat karena menyebabkan pembesaran pada kelenjar, begitu pula sebaliknya.

Konstipasi kronis dan gangguan usus dapat menjadi indikator awal terjadinya kanker usus. Jika Anda mengalami gejala konstipasi, gas atau gangguan usus lainnya jangan menyalahkan makanan Anda, sebaiknya Anda berkonsultasi juga ke dokter.

Sering sakit di punggung bagian bawah, pinggang, atau paha bagian atas. Bagian yang biasanya menjadi penyebaran kanker prostat adalah punggung bagian bawah, pelvis dan pinggang.

Rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan di daerah ini dan lemahnya bagian ini merupakan tanda adanya masalah. Salah satu cara untuk membedakan tipe rasa sakit karena pegal linu dan sakit punggung bagian bawah yang terasa dalam dan tumpul. Para ahli menyebutkan, rasa sakit di punggung bagian bawah atau pinggang yang tidak menghilang merupakan alasan untuk memeriksakan diri ke dokter.

6. Ingin buang air kecil di tengah malam

Salah satu gejala yang mengganggu bagi laki-laki yang didiagnosa mengidap kanker prostat dan mereka berusaha untuk mengingat-ingat gejala ini. Jika Anda buang air kecil lebih dari satu kali setiap malam, sebaiknya Anda mengunjungi dokter dan melakukan PSA test. CHA

Sidebar
Lula Kamal : Prostat Jangan Dianggap Remeh


Artis yang juga berprofesi sebagai dokter, Lula Kamal mengatakan, kanker prostat sebaiknya jangan dianggap remeh. Pasalnya, jumlah penderita kanker prostat terus meningkat dari tahun ke tahun.
Di Indonesia saja, jumlah penderitanya hampir mencapai tiga kali lipat dalam 10 tahun terakhir. “Yang punya prostat kan cuma laki-laki. Bahayanya bisa menyebabkan kematian,” kata Lula saat dihubungi, kemarin.
Untuk itu, perempuan kelahiran tahun 1970 ini menyarankan, bila gejala prostat dirasa makin membesar, sebaiknya harus segera periksa ke dokter. Lakukan check-up rutin setahun sekali saat usia memasuki 50 tahun.
“Kalau sudah mengalami kanker prostat, mencegahnya tidak bisa. Sebaiknya jaga pola hidup sehat, karena pola hidup atau makan yang tidak baik secara tidak langsung dapat menyebabkan kanker prostat. Faktor genetik memang ada tapi tidak terlalu tinggi,” ujarnya.
Dia mengatakan, kanker ini terjadi di dalam kelenjar prostat yang dimulai dengan perubahan sangat kecil dalam ukuran dan bentuk sel-sel kelenjar prostat.
Kelenjar dalam sistem reproduksi pria ini terletak di bawah kandung kemih yang mengelilingi sebagian dari uretra, mengosongkan kandung kemih, dan menghasilkan cairan yang membentuk sebagian dari air mani.
Gejala awal penderita kanker prostat ini, penderitanya sulit berkemih dan mesti ngeden yang lama baru keluar. “Mau berkemih susah dengan sendirinya kan nggak puas. Pengen pipis lagi, pipis lagi,” jelasnya. CHA